WELCOME

selamat berkunjung di blog ini, semoga dengan bahan yang tersedia di laman blog ini dapat membantu anda

Senin, 06 Desember 2010

PEMBERIAN INJEKSI IMUNISASI PADA ANAK



Tujuan umum
            Peserta pelatiha mampu melakukan pemberian injeksi imunisasi pada anak secara benar

Tujuan kusus
           
            Setelah mengikuti kegiatan praktikum laboratorium ini perserta pelatihan mampu:

1.      Menyebutkan pengertian pemberian injeksi imunisasi pada anak 
2.      Memenjelaskan tujuan pemberian injeksi imunisasi pada anak 
3.      Menyebutkan prinsip pemberian injeksi imunisasi pada anak
4.      Menjelaskan persiapan pemberian injeksi imunisasi pada anak
5.      Melakuakan tindakan keperawatan:pemberian injeksi imunisasi pada anak dengan benar.
Pendahuluan
Pemberian obat secara injeksi kedalam jaringan tubuh terdapat 4 cara injeksi yaitu:

a.       Subcutaneus adalah injeksi kedalam jaringan tapi hanya di bawah dermis dari kulit
b.      Intramuscular adalah injeksi langsung ke otot
c.       Inreavenous adalah injeksi dalam vena
d.      Intradermal adalah injeksi ke dalam dermis di bawah epidermis
            Walaupun keuntungan pemberian injeksi adalah obat atau terapi langsung cepat masuk kedalam sirkulasi darah yang dekat dengan faskular,pemberian secara injeksi pada anak menimbulakan kerugian dalam efek ansietas atau kecemasan akibat adanya rasa nyeri ataupun rasa tidak nyaman serta local iritasi yang munekin terjadi
            Imunisasi merupakan bagian dari kegiatan-kegiatan yang di langkasanakan oleh System Kesehatan Nasional
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1059/Menkes/SK/IX/2004 tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi mentri kesehatan republic Indonesia
Menimbang:
A.    Bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh harus di laksanakan secara terus menerus,menyeluru,dan di laksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus rantai penularan
B.     Bahwa agar penyelanggaraan imunisasi dapat mencapai sasaran yang di harapkan perlua adanya suatu pedoman penyelanggaraan imunisasi yang di tetapkan dengan keputusan meteri kesehatan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Kesatu: keputusan menteri kesehatan tentang pedoman penyelanggaraan imunisasi
Kedua: pedoman penyelenggaraan imunisasi sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Ketiga: tenaga kesehatan dan atau tenaga lainnya yang telah mengikuti pelatiha serta pengelola program inmunisasi dalam melaksanakan imunisasi agara mengadu pada pedoman sebagai mana di maksud dalam Diktum kedua
Keempat: dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten kota melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan imunisasi di wilayahnya sesuai tugas dan fungsi masing-masing
Kelima: keputusan ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan

            Imunisasi di berikan kepada anak karena dapat mencegah dan menurunkan angka kematian dan angka morbidity yang di sebabkan oleh penyakit-penyaki berikut yaitu: TBC Diptheri,pertusis,tetanus,polio dan campak.imunisasi yang diberiakan adalah BCG,DPT,Polio dan Campak.prosudur pemberiannya antara lain bayi usia 3-14 bulan di beriakan imunisasi BCG,DPT dan Polio.bayi berusia 9-14 bulan di berikan imunisasi campak. Anak SD kelas 1 di berikan imunisasi DPT dan anak SD kelas VI di berikan Imunisasi TT. Setelah di adakannya pecan imunisasi nasional di Indonesia, angka kematian bayi dan balita menurun dan begitu juga dengan angka Morbidity yang di sebabka penyakit-penyakit yang di sebabkan di atas.


Pengertian:
pemberian imunisasi injeksi adalah tindakan menberikan vaksin imunisasi ke dalam tubuh melalui IM dan SC
Tujuan:
Tunjuan tindakan keperawatan: pemberian imunisasi injeksi pada anak adalah meningkatkan daya tahan tubuh anak (untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang sebabkan oleh penyakit yang sering terjangkit).

Prinsip:
Tindakan keperawatan :  pemberian imunisasi injeksi pada anak adalah
1.      Injeksi melalui subcutaneous.
·         Subcutaneous adalah lapisan yang bebas dari connective tisue berkombinasi dengan jaringan adi posa berdekatan dengan kulit dan organ
·         Lokasi injeksi pada lengan atas, area abdomen, bagian anterio paha atau pada scapula.
·         Pemberian injeksi yang berotasi apabila anak mendapat injeksi beberapa kali perhari dalam jangka yang panjang
·         Jarum injeksi di masukkan ke bawah kulit dengan sudut 45-900  tergantung ketebalan kulit (sudut 450 pada lengan atas dan sudut 900 pada abdomen)
·         Jumlah cairan yang daoat di masukan ke bawah kulit maksimal 1,5ml.

2.      Injeksi melalui intramuscular
·         Otot skeletal  yang paling sering untuk lokasi injeksi intremuskular, karena otot ini kaya akan pembulu darah sehingga obat cepat terabsopsi.
·         Beberapa area yang dapat di gunakan untuk injeksi intramuskular adalah dorsoglutea, fentrogluteal, vastuslateralis, rectus femoralis dan deltoid.

3.      Lakukan lima benar yaitu: nama klien ;nama obat; dosis; waktu; dan cara pemberian obat.
Penyakit-penyakit yang dapat di cegah imunisasi (PD31):
1.      Diftery adalah penyakit di sebabkan oleh bakteri corinebakterium Diphtheriae. Penyebaran melalui kontak fisk dan pernafasan..gejala awal adalah radang tenggorokan ,hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-buruan  pada tenggorokan dan tonsil. difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat kematin
2.      Pertusis di sebut juga batuk rejan/batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran pernafasan yang di sebabkan bakteri Bordetella pertussis. Penyebaran melalui tetesa-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau bersin. Gejala pilek, matam merah , bersin, demam dan batuk ringan yang lama kelamaan batuk akan menjadi parah dan menimbulakn batuk yang menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bakterialis yang dapat menyebabkan kematian.
3.      Tetanus adalah penyakit yang di sebabkan oleh clostridium tetani  yang menghasilkan neurotoksin.penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam. gejala awal adalah kaku otot pada rahang, di sertai kaku pada leher kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat juga gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang pneumonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian.
4.      Tuberculosis adalah penyakit yang di sebabkan oleh mycobakterium tuberculosa (di sebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernafasan lewat bersin/batuk. Gejala awal adalah lemah badan,penurunan berat badan demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus menures, nyeri dada dan batuk darah. Gejala lain tergantung pada organ yang di serang, tuberculosis dapat menyebabkan kelemahan dan kematian.
5.      Campak adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus myxovirus vitridac mealess. Di sebarkan ,melalui udara suatu droblat bersin atau batuk. Gejala awal adalah demam, barcak, kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis (mata nmerah). Selanjutnya timbul ruang pada muka dan leher kemudian menyebar ketubuh dan tangan serta kaki konplikasi campak adalah diare habit, peradatangan pada telinga dan infeksi saluran nafas (peneumonia)
6.      Poliomilitis adalah penyakit pada saluran saraf  pusat yang di sebabkan oleh 1 dari 3 virus yang berhubungan dengan, yaitu virus polio tipe 1,2 atau 3.  Secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebarannya adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan di mulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelempuhan terhadi pada menggu pertam sakit. Kematian bias terjadi jika otot-otot pernafasan terinfeksi dan tidak segera tertanggani.
7.      Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati.penyebarannya dari darah dan masuknya melalui suntikan yang tidak aman, melalui transpusi darah, dari ibu ke bayi, selama proses persalinan atau melalui hubungan sexual. Infeksi pada anak sering kali subklinis dan biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala infeksi klinis akut yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu. Urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat, warna kuning bias terlihat pula pada mata ataupun kulit. penyakit inin bias menjadi kronis dan menimbulkan cirhosi hepatis, kengker hati dan menimbulakn kematian.
Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan berhubungan dengan tingadakan keperawatan : Pemberian imunisasi injeksi pada anak adalah:

1.      Tanyakan apakah anak ada alergi terhadap obat-obatan
2.      Infeksi dan palpasi lokasi injeksi apakah ada kemerahan, bengkak, dan memar
3.      Palpasi lokasi injeksi dengan adekuat untuk menyakinkan lokasi yang tepat.

Masalah keperawatan
Masalah keperawatan yang dapat muncul berhungan dengan tindakan pemberian imunisasi injeksi pada anak adalah:
1.      Gangguan intekritas kulit
2.      Resiko infeksi


Persiapan alat
Persiapan alat-alat yang di gunakan dalam tindakan pemberian imunisasi injeksi pada anak meliputi:
1.      Disposble spuit yang di perlukan
2.      SC: spuit 0,5-1ml untuk anak
3.      IM: spuit 0,5-1 ml untuk anak
4.      Kapas alcohol (alcohol swab)
5.      Obat dalam flakon/obat untuk imunisasi

                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar