WELCOME

selamat berkunjung di blog ini, semoga dengan bahan yang tersedia di laman blog ini dapat membantu anda

pengkajian pada anak


PENGKAJIAN

1.      Identidas Pasien
·        Nama Anak                 :     An. HF
·        Tempat/tgl. Lahir        :     Banda aceh, 01 Juni 2004
·        Alamat                        :     Jln. Dr syarief Tayeb, Lr kemiri no 30
·        Nama Ayah/Ibu          :     Tn. Hb / Ny. Af
·        Pekerjaan Ayah/Ibu    :     Pegawai negeri sipil / Ibu rumah tangga
·        Pendidikan Ayah/Ibu  :     Sarjana pendidikan / D3
·        Agama                         :     Islam
·        Suku Bangsa               :     Aceh
·        No. CM/Reg               :     649292 / 34778
·        Tgl. Masuk                  :     02-09-2009
·        Tgl. Pengkajian           :     03-09-2009

2.      Keluhan Utama
Dari hasil pengkajian di dapat kan data keluhan anak yaitu anak demam T : 390 c, batuk, tidak mau makan, lemas, mual dan muntah, buang air besar keras, anak lesu, tampak tidak semangat dan anak tampak berkeringat.

3.      Riwayat Masa Lalu
·        Penyakit waktu kecil
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita seperti sekarang ini, biasanya hanya demam dan flu biasa.
·        Riwayat rawatan Rumah Sakit
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah di rawat di Rumah Sakit, ini baru pertama kali masuk rumah sakit, biasanya berobat ke praktek dokter anak bila anak demam dan mengalami flu
·        Obat-obatan yang digunakan
Ibu mengatakan anaknya di berikan obat syrup tapi ibu lupa nama obatnya
·        Riwayat Operasi/Tindakan     :     Tidak ada
·        Riwayat Alergi                        :     Tidak ada
·        Kecelakaan                              :     Tidak ada
·        Imunisasi
Ibu mengatakan anaknya di imunisasi tapi tidak lengkap karena waktu mau di    bawa imunisasi anak demam jadinya tidak jadi diawa.
     
4.      Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
·        Prenatal
Ibu mengatakan 2 bulan sekali memeriksakan kandungannya ke Bidan dan kehamilannya tidak bermasalah, ibu mengidam waktu hamil dan bengkak pada kaki.
·        Intranatal
Ibu mengatakan melahirkan di klinik bidan, lahir spontan, presentasi kepala, bayi segera menangis dengan berat badan lahir 3500 gram.
·        Postnatal
Ibu mengatakan tidak mengalami pendarahan setelah melahirkan, kondisi bayi setelah lahir sehat.

5.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita hipertensi, diabetes milistus, atau penyakit bawaan lainnya.

6.      Genogram Keluarga
70th
65th
68th
45th
32th
30th
65th
36th
34th
5 th
29th
40th
10th
 









Keterangan :                      Perempuan
                                          Laki-laki
                                          Pasien
                                          Tinggal serumah
                                         
7.      Riwayat Sosial
·        Yang mengasuh anak                          :  Anak diasuh oleh kedua orang tuanya
·        Hubungan dengan anggota keluarga  :  Anak kandung
·        Hubungan dengan teman sebaya
Sebelum di rawat anak suka bermain bersama teman temannya dan sering bermain bersama abangnya naik sepeda dan main playstation, ibu si anak juga mengatakan anaknya suka main boneka dan rumah rumahan, tapi selama dirawat anak bayak diam, tidak semangat dan tidak bisa bermain seperti biasanya.
·        Pembawaan Secara Umum
Ibu mengatakan anaknya ceria, lincah, suka berteman tapi agak pemalu dengan orang yang baru di kenal, selama di rawat anak terlihat tampak lesu, lemah, tidak semangat, anak terlihat sangat manja dengan orang tuanya.
·        Lingkungan rumah                              :
Ayah dan ibu si anak mengatakan rumah mempunyai ventilasi, rumah bersih, sampah tidak menumpuk, namun got sering tersumbat.
8.      Kebutuhan Dasar Saat di Rumah Sakit
·        Makanan yang disukai/tidak disukai
Anak suka chitato, suka apel dan buah pir, anak juga suka minum susu dan makan kue coklat, anak tidak suka makan nasi yang di sediakan oleh rumah sakit.
·        Selera Makan
Anak hanya makan 3 – 4 sendok saja kalau di suapin sama ibunya, selera makan si anak menurun. Anak kadang mual setelah makan, anak lebih suka makan makanan tambahan seperti roti, buah dan coklat.
·        Alat makan yang dipakai : piring dan sendok           
           
·        Pola Makan/ Jenis makanan/ jam makan
Nasi 3 x sehari 2-3 sendok makan setiap waktu makan, roti dan coklat jam 10.00 ditambah buah, susu tiga sampai empat kali sehari menggunakan botol dot
·        Pola tidur                                           
Tidur malam jam 21.00-08.00, pasien tidak terbangun malam, tidur siang 2 jam sehari jam 13.00-15.00 wib, jadi pola tidur anak setiap hari 10-12 jam perhari
·        Kebiasaan Sebelum Tidur                   :   Tidak ada
·        Mandi
Selama dirawat mandi atau diseka oleh perawat kadang diseka oleh ibunya menggunakan handuk basah hangat
·        Aktivitas Bermain
Selama dirawat anak kurang aktivitas bermain karena si anak hanya berbaring dan duduk di tempat tidut.
·        Eliminasi
BAB: 1 kali/hari.
BAK: 3-5 kali/hari

9.      Keadaan Kesehatan Saat Ini
·        Diagnosa Medis             :     DHF
·        Tindakan Operasi           :     Tidak ada
·        Status Nutrisi                      
Terjadi perubahan, Biasanya makan 1 porsi 3 kali sehari, selama dirawat anak tidak mau makan nasi kalau disuapin hanya makan 2-3 sendok saja.
·        Status Cairan
IVFD  RL 20 tts/mnt makro, susu 3-4 kali sehari lebih kurang 600 cc, air putih 1500cc perhari
·        Obat-obatan
Inj sampicilin 500 mg /6jam
Inj consalcetin 350 mg/6jam
Paracetamol sirup 3x1 sendok teh
·        Aktivitas :
Terjadi intoleransi aktivitas. Aktivitas anak dibantu keluarga dan perawat, selama dirawat anak hanya berbaring dan duduk saja di tempat tidur
·        Hasil Laboratorium
Tanggal 4-9-2009: Hb=10,3 gr/dl,   leukosit:6,8 x 103/ul,    trombosit: 83x103/ul,   Ht: 29%.
Tanggal 5-9-2009: Hb=9,7gr/dl,   leukosit:6,8 x 103/ul,    trombosit: 83x103/ul,   Ht: 27%.
Tanggal 6-9-2009: Hb=9,7gr/dl,   leukosit:6,8 x 103/ul,    trombosit: 102x103/ul,   Ht: 27%.
Tanggal 7-9-2009: Hb=10,2 gr/dl,   leukosit:4,5 x 103/ul,    trombosit: 115x103/ul,   Ht: 31%
   
10.  Pemeriksaan Fisik
·        Keadaan Umum          :  Lemah
·        Tanda-tanda Vital       :  Nadi:98 x/mnt,   RR:28 x/mnt,    T:39 0C
·        BB/TB                         :  16 kg/113 cm
·        Mata                            :  Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik, pupil isokor, reaksi terhadap cahaya (+/+), perdarahan tidak ada.
·        Hidung                        :  Tidak ada sekret
·        Mulut                          :  Bersih, mukosa lembab
·        Telinga                        :  Tidak ada serumen.
·        Leher                           :  Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
·        Dada                           :  Simetris, tidak ada retraksi
·        Jantung                        :  BJ I > BJ II
·        Paru                             :  Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing(-/-)
·        Perut                            :  simetris, tidak ada distensi
·        Punggung                    :  Simetris
·        Ekstremitas                 :  pergerakan lemah, kekuatan otot normal
·        Kulit                            :  Turgor bagus
·        Genetalia                     :  Tidak ada kelainan
Analisa Data
No
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1
DS : Ibu mengatakan anaknya demam dan berkeringat
DO : -    Badan hangat saat disentuh
-          T = 39oC
-          Berkeringat
-          Muka merah
Penyebaran kuman
Gangguan suhu tubuh
2
DS : Ibu mengatakan anaknya lemas
DO : -  Anak bedrest  
-          Anak tampak lesu dan tidak semangat
-          Pergerakan lemah
-          Skala ketergantungan 2
Kelemahan umum
Intoleransi aktivitas
3
DS : -  Ibu sering menanyakan kondisi anaknya
DO : -    Kelaurga tampak khawatir dengan kondisi anak
-          Ibu terlihat cemas
-          Wajah ibu tampak sedih
-          Ibu sering kali memeluk dan mencium kening anaknya

hospitalisasi
Cemas


Prioritas Masalah

1.      Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi
2.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3.      Cemas berhubungan dengan hospitalisasi


PEMBAHASAN

a.       Gangguan Suhu Tubuh
Dari hasil pemeriksaan saat pengkajian di dapatkan data T: 390C, tubuh pasien hangat saat disentuh dan pasien tampak berkeringat, muka merah, ibu pasien mengatakan suhu badannya naik turun. Menurut buku kapita selekta kedokteran Arief Mansyur (1999) bahwa pada DHF terjadinya peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba disertai sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot denga hebat, mual kadang muntah dan batuk ringan, dapat juga ditemukan lidah kotor dan kesulitan buang air besar dan pada pemeriksaan penunjang ditemukan adanya penurunan trombosit. Dan hal ini sesuai dengan yang dialami si anak dimana si anak mengalami demam, mual dan kadang muntah, BAB keras dan hasil lab trombosit 105x103/ul. Menurt Wong (2003) terjadinya peningkatan suhu tuuh merupakan keaadan dimana suhu tubuh melebihi titik set yang biasanya di akibatkan oleh kondisi tubuh atau kondisi eksternal yang menciptakan lebih banyak panas daripada yang dapat dikeluarkan oleh tubuh seperti sengatan matahari, toksisitas, aspirin, kejang,atau hipertiroidisme dan menurut Sherwood (2001) menjelaskan kulit hangat saat disentuh karena kulit mempertukarkan energy panas dengan lingkungan eksternal dengan arah dan jumlah perpindahan panas bergantung kepada suhu lingkungan.

b.      Intoleransi aktivitas
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa anak terlihat lesu, lemas, pergerakan lemah, anak tampak tidak semangat, anak hanya berbaring dan duduk saja di tempat tidur, aktivitas anak dibantu perawat dan keluarga.
Virus dengue yag telah masuk ke tubuh penderita akan menimbulkan hipertermia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan komplemen sehingga terjadi komplek imun antibody yang akan merangsang hipotalamus sehingga terjadi termoregulator yang tidak stabil yaitu ipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemia juga dapat disebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran plasma, adanya komplek imun antibody virus juga menimbulkan agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit, trombositopenia dan koagulasi. Ketiga hal ini dapat menyebabkan syok (Sudarto,1999). Hal ini dapat dikaitkan dengan kondisi si anak yang lemah dimana DHF adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot, nyeri pada sendi dan punggung yang disertai leucopenia dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, demam bifastik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan yang menyebabkan terjadinya intoleransi aktivitas pada anak ( Sarwono, 1996).

c.       Cemas
Dari hasil pengkajian didapatkan data: ibu sering menanyakan kondsi anaknya, wajah ibu gelisah, khawatir, dan sedih memandang anaknya, ibu sering memeluk dan mencium kening anaknya, Menurut Donna L. Wong (2003)  reaksi orang tua terhadap anaknya yang dirawat di rumah sakit dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu tingkat keseriusan penyakit, pengalaman sebelumnya, prosedur pengobatan, kekuatan ego individu, dukungan dan komunikasi dalam keluarga. Hal ini sesuai dengan yang dialami oleh keluarga si anak dimana ini merupakan yang pertama kalinya membawa si anak berobat ke rumah sakit dan di rawat. Biasanya bila si anak demam dan batuk, si anak hanya dibawa ke praktek dokter.













DAFTAR PUSTAKA

Hirmawan S. 1999. Kumpulan Kuliah Patologi, FKUI: Jakarta
            Wong, Donna L.2003. Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC: Jakarta
            Mansjoer arief 1999. Kapita selekta kedokteran, FKUI; jakarta


























Rencana Asuhan Keperawatan

a.       Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan penyebaran kuman ditandai dengan Ibu mengatakan anaknya demam naik turun, T: 390C, Tubuh pasien hangat saat disentuh, Pasien tampak berkeringat, danmuka tampak memerah.

Tujuan : Pasien bebas dari demam, suhu tubuh normal :36,7-37,5 oC

Kriteria hasil :  Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal

INTERVENSI
RASIONAL
1.      Kaji saat timbulnya demam

2.      Observasi TTV

3.      Berikan penjelasan tentang peningkatan suhu tubuh
4.      Anjurkan pasien banyak minum ±2,5L/Hr dan jelaskan manfaatnya bagi pasien

5.      Berikan kompres hangat

6.      Kolaborasi : Berikan terapi cairan iv & obat-obatan sesuai instruksi
1.      Untuk mengidentifikasi pola demam pasien
2.      Merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien
3.      Dapat membantu pasien mengurangi kecemasan yang timbul
4.      Hipertermi mengakibatkan penguapan sehingga perlu diimbangi dengan cairan adekuat
5.      Kompres hangat membantu penurunan suhu
6.      Untuk penanganan menurunkan demam


b.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan Ibu mengatakan anaknya lemas dan tidak semangat, K/U lemah, Anak bedrest, Pergerakan lemah, anak tampak lesu.

Tujuan : Pasien mempertahankan tingkat energy yang adekuat
Kriteria hasil :-  anak bermain dan beristirahat serta melakukan aktivitas yang sesuai dengan usia dan kemampuan
                        -  Tidak menunjukkan bukti-bukti peningkatan distress pernafasan.
                        -  Anak mentoleransi peningkatan aktivitas, anak tenang & rileks.

INTERVENSI
RASIONAL
1.      Kaji tingkat toleransi fisik anak
2.      Bantu anak dalam aktivitas hidup sehai-hari yang mungkin melebihi toleransi
3.      Berikan aktivitas pengalihan sesuai dengan usia anak, kondisi, kemampuan & minat
4.      Jadwalkan kunjungan
5.      Seimbangkan istitahat dan aktivitas bila ambulasi
1.      Memberikan intervensiyang sesuai
2.       Menghindari kelelahan

3.      Meningkatkan kreativitas anak


4.      Untuk memungkinkan istirahat yang cukup
5.      Mencegah kelelahan anak


c.       Cemas berhubungan dengan hospitalisasi ditandai dengan Ibu sering menanyakan tentang kondisi anaknya, Keluarga sangat khawatir dengan kondisi si anak, ibu terlihat sedih dan gelisah, ibu tampak cemas, ibu sering memeluk dan mencium kening anaknya.

Tujuan : Dalam waktu 1x30 mnt keluarga akan memperlihatkan kemampuan pemahaman yang adekuat tentang kondisi si anak

Kriteria hasil : 1. Keluarga mampu secara singkat menjelaskan ulang secara sederhana terhadap apa yang telah didiskusikan
                             2. Melakukan prosedur yang diperlukan dengan benar dan menjelaskan alasan


INTERVENSI
RASIONAL
1.      Kaji kemampuan belajar, tingkat kecemasan, partisipasi, dan media yg sesuai untuk belajar
2.      Berikan informasi dalam bentuk segmen yang singkat & sederhana


3.      Diskusikan kemungkinan proses penyembuhan yang lama
4.      Berikan penjelasan mengenai timbulnya tanda dan gejala yg membutuhkan penanganan segera
1.      Indikasi progresif atau reaktivasi penyakit atau efek samping pengobatan serta untuk evaluasi lebih lanjut
2.      Menurunnya rentang pengertian keluarga dapat menurunkan kemampuan untuk menerima informasi yang diberikan
3.      Proses penyembuhan dapat berlangsung beberapa minggu atau bulan
4.      Mencegah timbulnya penyakit atau berkembangnya komplikasi




















CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Dx.1: Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan penyebaran kuman
Hari/Tanggal
Pukul
Evaluasi
Jum’at/
04-09-2009
14.00








15.00


15.20



S :    Ibu mengatakan anaknya demam naik turun
O :    -     T: 39 0C
-          Tubuh pasien hangat saat disentuh
-          Pasien tampak berkeringat
-          Muka anak tampak merah
A :    Gangguan suhu tubuh
P :     -     Gunakan tindakan pendingin
-          Pantau suhu anak

I:  - Menggunakan tindakan pendingin dengan cara mengenakan pakaian tipis pada anak dan memberikan kompres hangat pada anak
-          Memantau suhu tubuh anak tiap 2 jam

E:     -    Anak berkeringat
-          Anak tampak tertidur
-          T=38 0C (namun demamnya naik turun)
-          Badan tidak hangat saat di sentuh
-          Masalah teratasi sebagian, intervensi dipertahankan








CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Dx.2: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Hari/Tanggal
Pukul
Evaluasi
Jum’at/
04-09-2009
14.05











16.00
16.05
16.15


17.45
S : Ibu mengatakan anaknya sangat lemas dan tidak semangat
O:     -    K/U lemah
-          Anak bedrest
-          Pergerakan lemah
-          Anak tampak lesu dan tidak semangat
A :    Intoleransi aktivitas
P :     -     Kaji kemampuan aktivitas anak
-          Kaji adanya kelemahan otot
-          Pertahankan tirah baring dan membatasi pengunjung

I :      -    Mengkaji kemampuan anak untuk beraktivitas
-          Mengkaji kekuatan otot
-          Mempertahankan tirah baring dan membatasi pengunjung

E :    -   Ibu mengatakan anaknya kelihatan masih lemas dan tidak semangat untuk bermain
-          K/U lemah
-          Pasien bedrest
-          Kekuatan otot : 5 5 5 5   5 5 5 5
                          5 5 5 5   5 5 5  5
-          Masalah belum teratasi, intervensi dilanjutkan




CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Dx.3: cemas berhubungan dengan hospitalisasi

Pukul
Evaluasi
Jum’at/
04-09-2009

14.10













18.00


18.05

18.15
S :    Ibu sering menanyakan tentang kondisi anaknya
O :    -     ibu tampak sedih dan gelisah
-          Keluarga sangat khawatr  dengan kondisi anaknya
-          Ibu tampak cemas
-          Ibu sering memeluk dan mencium kening anaknya
A:       cemas
P :  - berikan informasi dalam bentuk singkat dan sederhana
-          Diskusikan mengenai kemungkian proses penyembuhan yang lama
-          Berikan penjelasan mengenai tanda dan gejala yang membutuhkan penanganan dengan segera
I :      -    memberikan informasi dalam bentuk singkat dan
               sederhana mengenai proses pnyakit anak pada keluarga
-          mendiskusikan mengenai kemungkian proses penyembuhan yang lama
-          memberikan penjelasan mengenai tanda dan gejala yang membutuhkan penanganan dengan segera seperti mual, muntah, dan sesak
E :     -    keluarga mulai mengerti
-          keluarga berusaha menjelaskan intruksi yang telah di berikan
-          cemas yang dirasakan ibu hilang
-          masalah teratasi, intervensi di hentikan


CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Dx.1: Gangguan suhu tubuh berhubungan dengan penyebaran kuman
Hari/Tanggal
Pukul
Evaluasi
senin/
07-09-2009
08.05





S :    Ibu mengatakan anaknya tidak demam lagi
O :    -     T: 36,8 0C
-          Tubuh tidak hangat saat di sentuh
-          Anak tampak segar
-          Anak tersenyum
A :      Gangguan suhu tubuh tidak terjadi, masalah teratasi
P :     -    intervensi di hentikan



















CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Dx.2: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Hari/Tanggal
Pukul
Evaluasi
senin/
07-09-2009
08.15









09.30


10.00
S : Ibu mengatakan anaknya tidak lemas lagi dan minta pulang
O:     -    anak terlihat segar
-          Anak bilang baru siap mandi
-          Anak tampak semangat
-          Anak mengatakan mau pulang
A :    Intoleransi aktivitas mulai teratasi
P :     -     Kaji ulang kemampuan aktivitas anak
-          Ajak anak bermain di kamar

I :      -    Mengkaji kemampuan anak untuk beraktivitas
Main, makan dan toileting.

E :    -   anak tertawa dan bermain dengan abangnya di kamar         
-          Anak tampak semangat
-          Anak minta pulang
-          Masalah teratasi
-          Intervensi di hentikan