WELCOME

selamat berkunjung di blog ini, semoga dengan bahan yang tersedia di laman blog ini dapat membantu anda

Selasa, 07 Desember 2010

Agar Dia Tak Membuang Saya


Mukminah seorang penggembira yang senang menolong siapa saja. Di Panti Werdha I, Cipayung ini, ia selalu membantu para manula. Mulai dari mengambilkan makanan, menuntun mereka ke kamar mandi, menemani para orangtua itu memeriksakan kesehatan pada dokter keliling, menghibur, dan apa pun yang bisa dilakukannya. Hari-hari yang mungkin terasa suram, menjadi lebih cerah dengan kehadiran dan kebaikan perempuan gemuk, putih, bermata sipit itu.

“Saya harus berdoa. Saya senang ibadah…,” ujarnya sekali waktu.

Tetapi tak banyak yang tahu, apa yang ia ceritakan pada saya, di suatu hari. Dulu, ia adalah bayi kecil yang ditemukan di depan panti sebuah rumah sakit di Cirebon. Seorang Haji keturunan Arab mengambil dan membesarkannya. Kemudian ia menikah dengan seorang lelaki sederhana yang memberinya seorang putri cantik. Sayang, sang suami meninggal tak lama kemudian. Ia pun jatuh bangun membesarkan anak satu-satunya dengan segala rasa cinta dan tanggung jawab. Anaknya tumbuh dewasa, menikah, namun dililit kemiskinan. Menantunya yang bertemperamen kasar mengusirnya, sebelum mereka pindah entah kemana.

“Saya dibuang saat dilahirkan, lalu dibuang lagi di sini, ketika tua,” ujarnya pelan dengan mata berkaca-kaca. “Maka, apa yang ingin saya lakukan sekarang hanyalah berbuat kebaikan, agar satu-satunya harapan saya, Dia, meridhoi. Ya, agar Dia meridhoi, dan tidak membuang saya… di neraka.”

Setiap kali melewati Panti Werdha I, Cipayung, saya selalu teringat perkataan Mukminah, nenek berusia lebih dari 65 tahun itu, yang selalu senang menolong siapa saja. Dan saya selalu berdoa untuknya.


(HTR, dari Pelangi Nurani, Penerbit Syaamil, 2003) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar